Oleh : Tim Bolodewe Traveler
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, sahabat Bolodewe Traveler!
Langit Blora pagi itu tampak teduh saat langkah kami menapaki tanah Desa Sambongrejo, Kecamatan Sambong. Dari kejauhan, terdengar alunan ritmis lesung yang ditumbuk ibu-ibu dengan semangat — nada yang berpadu dengan tawa dan aroma tanah basah. Di sinilah, kami menemukan satu dari permata budaya Indonesia yang masih hidup dalam kesederhanaan dan kejujuran: Kampung Samin Sambongrejo.
Bukan sekadar desa biasa, Kampung Samin ini telah menorehkan prestasi membanggakan dengan masuk dalam 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023. Sebuah pengakuan nasional atas kekuatan budaya, tradisi, dan kearifan lokal yang tetap lestari di tengah modernitas zaman.
🌿 Menyapa Kearifan Sedulur Sikep
Masyarakat Samin di Sambongrejo, atau yang dikenal sebagai Sedulur Sikep, hidup dengan prinsip kejujuran, kesederhanaan, dan cinta tanah air yang mendalam. Nilai-nilai itu bukan sekadar slogan, tapi nyata dalam setiap napas kehidupan mereka — mulai dari cara bertani, berbicara, hingga cara menyambut tamu.
Ketua Pokdarwis, Janurman, dengan ramah menyapa kami di gerbang desa sambil berkata:
“Wisata di sini mengedepankan budaya dan kehidupan masyarakat Samin. Kami ingin tamu datang bukan hanya melihat, tapi juga merasakan kehidupan kami.”
Paket wisata yang ditawarkan pun begitu khas. Wisatawan bisa belajar membatik, membuat tempe, memelihara kambing peranakan etawa (PE), hingga wisata petik buah dan edukasi tanaman. Tak ketinggalan, kegiatan paling sakral: “pitutur luhur”, ajaran moral yang disampaikan langsung oleh sesepuh Samin, Mbah Pramugi — mengajarkan kejujuran, kesetiaan pada tanah air, dan keteguhan hati dalam hidup.
🍃 Menikmati Tradisi, Menyentuh Hati
Kami, Tim Bolodewe Traveler, berkesempatan duduk di Pendopo Kampung Samin, menikmati jamuan hangat dari warga. Suara lesung bertalu lembut diiringi senyum tulus para ibu. Di hadapan kami terhidang jajanan lokal: gemblong, gethuk, tapai ketan dalam daun so, hingga sayur lodeh kluwih, gereh lombok ijo, dan daging goreng yang menggoda selera.
“Masakannya top! Ini makanan sehat yang dari dulu sudah organik — tanpa kita sadari, desa ini lebih maju dari tren zaman,” ujar salah satu anggota Tim Bolodewe Traveler sambil tertawa kagum.
Semuanya disajikan dengan alas makan dari tanah liat dan daun pisang, sederhana tapi sarat makna. Di sini, kami tidak hanya mencicipi rasa — kami merasakan nilai: rasa syukur, kebersamaan, dan cinta terhadap budaya sendiri.
🌾 Budaya yang Menghidupkan, Bukan Sekadar Dikenang
Kunjungan itu juga dihadiri Direktur Tata Kelola Destinasi dan Pariwisata Berkelanjutan Kemenparekraf, Indra Ni Tua, bersama Bupati Blora Arief Rohman. Mereka kagum melihat bagaimana masyarakat Samin mampu menjaga adat di tengah derasnya arus perubahan.
“Banyak wisatawan luar kota yang kangen kulinernya. Semuanya ingin kembali ke sini karena keasliannya,” tutur Bupati Arief Rohman penuh bangga.
Ia berharap Kampung Samin terus maju dan menjadi contoh desa wisata berbasis budaya terbaik di Indonesia.
🌺 Jejak yang Menyala dari Tanah Blora
Sahabat Bolodewe, berjalan di Kampung Samin bukan sekadar perjalanan fisik — tapi juga perjalanan batin. Setiap langkah mengajarkan arti kesederhanaan, kejujuran, dan cinta tanah air.
Di sini kita belajar, bahwa kemajuan tidak selalu berarti meninggalkan tradisi, dan kebahagiaan sejati kadang justru lahir dari kehidupan yang apa adanya.
✨ Penutup dari Tim Bolodewe Traveler
Kampung Samin Sambongrejo adalah cermin Blora yang sesungguhnya — jujur, berbudaya, dan bersahaja. Desa yang mampu berdiri tegak dengan kearifan lokalnya di tengah modernitas.
Bagi siapa pun yang mencintai budaya, inilah tempat di mana Indonesia terasa paling tulus.
🌾 Ayo datang, rasakan kedamaian, dengarkan pitutur luhur, dan biarkan hatimu jatuh cinta pada kesederhanaan yang begitu berharga.
Salam hangat dari kami,
Tim Bolodewe Traveler – Menelusuri Jejak, Merangkai Cinta untuk Negeri.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
0 comments:
Posting Komentar